PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tengah mengkaji rencana pungutan biaya atas setiap transaksi pengecekan saldo tabungan serta membatasi minimal penarikan uang tunai di seluruh mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA. Pengenaan biaya ini berlaku bagi nasabah yang sering bolak balik melakukan cek saldo yang menyebabkan mahalnya biaya operasional ATM.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, perusahaan akan menentukan jumlah frekuensi pengecekan saldo yang dibebaskan dari biaya. Jika melebihi jumlah yang telah ditetapkan dalam periode tertentu, maka nasabah akan dikenakan biaya.
"Itu (biaya cek saldo) baru wacana. Itu pun kalau melebihi suatu jumlah tertentu yang akan ditentukan kemudian. Misalnya (pengecekan saldo) sampai dengan 10 atau 20 kali gratis, selebihnya akan dikenakan biaya. Itu kalau di ATM," katanya saat dihubungi Liputan6.com.
Artikel mengenai rencana BCA memungut biaya atas setiap transaksi pengecekan saldo tabungan di ATM menjadi artikel yang paling dicari pembaca.
Lengkapnya, berikut tiga artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com:
1. Cek Saldo di ATM BCA Bakal Dipungut Biaya
Seringnya nasabah mondar mandir mengecek saldo, mengakibatkan biaya operasional ATM membengkak. Namun Jahja mengaku, saat ini perusahaan sedang menghitung besaran biaya yang akan ditarik dari pengecekan saldo tersebut.
Solusinya jika ingin memperoleh layanan pengecekan saldo secara cuma-cuma, nasabah disarankan memaksimalkan layanan SMS, internet dan mobile banking dari BCA. Layanan tersebut dapat digunakan di ponsel. Baca selengkapnya di sini!
2. 5.000 Turis Asing Serbu RI, Tonton Gerhana Matahari
Fenomena alam gerhana matahari total (GMT) yang akan melintasi Indonesia pada 9 Maret 2016 diperkirakan mampu menyedot lebih dari 5.000 wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara.
Para turis ini penasaran menonton peristiwa langka itu karena membutuhkan waktu selama 350 tahun bagi GMT kembali berlangsung di tempat yang sama. Baca selengkapnya di sini!
3. Begini Kehidupan Miliarder Termuda di Dunia
Alexandra Andresen merupakan putri dari Johan H. Andersen. Kakeknya merupakan pemilik dari perusahaan investasi Ferd Holding yang sudah didirikan sejak 1849.
Melansir Time.com, gadis usia 19 tahun ini sudah mampu masuk ke dalam daftar miliarder Forbes dan berhasil menjadi miliarder termuda.
Sebagian besar kekayaan Andersen diturunkan dari saham milik ayahnya. Pada 2007, ayahnya memberikan 80 persen sahamnya. Saudara perempuannya Katarina, juga mampu masuk ke dalam daftar miliarder Forbes.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar